Cari Blog Ini

Rabu, 29 Februari 2012

Mengapa wanita banyak menghuni neraka?

Sebuah pernyataan yang cukup lazim terdengar di telinga kita bahwa kebanyakan penduduk neraka dihuni oleh para wanita.
Berdasarkan Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Aku melihat ke dalam surga maka aku melihat kebanyakan penduduknya adalah fuqara (orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penduduknya adalah wanita.”
Muncul pertanyaan di benak kita, apa yang menyebabkan kebanyakan wanita menjadi penduduk neraka? Dalam sebuah kisah ketika Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam dan para shahabatnya melakukan shalat gerhana, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam melihat Surga dan neraka.
Ketika beliau melihat neraka beliau bersabda kepada para shahabatnya radhiyallahu ‘anhum, “ … dan aku melihat neraka maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum wanita. Shahabat pun bertanya, “Mengapa (demikian) wahai Rasulullah?” Beliau Shalallahu ‘alaihi wassalam menjawab, “Karena kekufuran mereka.” Kemudian ditanya lagi, “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Beliau menjawab, “Mereka kufur terhadap suami-suami mereka, kufur terhadap kebaikan-kebaikannya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) niscaya dia akan berkata, ‘Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.’ ” (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas radliyallahu ‘anhuma)
Dalam hadits lainnya, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam menjelaskan tentang wanita penduduk neraka, beliau bersabda, “ … dan wanita-wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya mereka telanjang, melenggak-lenggokkan kepala mereka karena sombong dan berpaling dari ketaatan kepada Allah dan suaminya, kepala mereka seakan-akan seperti punuk onta. Mereka tidak masuk Surga dan tidak mendapatkan wanginya Surga padahal wanginya bisa didapati dari jarak perjalanan sekian dan sekian.” (HR. Muslim dan Ahmad dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu)
Bagi para muslimah atau umumnya wanita ketika membaca atau mendengar hadist-hadist di atas sontak naik darah dan tidak bisa menerima sepenuhnya. Minimal akan berhujjah bahwasanya wanita bisa berbuat demikian karena ada penyebabnya, bukan tiba-tiba ingin berlaku demikian. Siapapun kalau ditanya tentu saja tidak ada yang ingin masuk neraka apalagi diklaim akan masuk neraka. Naudzubillah mindzalik!
Memang, berlayar mengarungi bahterah rumah tangga itu tidak semudah yang dibayangkan. Seorang muslimah tepatnya seorang istri, tidak saja harus membekali dirinya dengan ilmu agama yang cukup tapi juga mutlak dibutuhkan mental baja dan manajemen yang baik dalam mengelola gelombang kehidupan beserta segala pernak pernik yang menyertainya. Ketika urusan rumah tangga tidak pernah ada habisnya, anak-anak rewel dan kondisi fisik sedang tidak fit, kemudian suami pulang kerja minta dilayani tanpa mau perduli dengan kondisi kita, biasanya, dalam kondisi seperti ini tidak banyak wanita yang tetap mampu mengendalikan kesabarannya. Manusiawi bukan? Belum tentu!Justru dalam situasi seperti inilah keimanan dan kesabaran kita akan teruji. Apakah kita masih bisa mengeluarkan kata-kata manis sekaligus rona muka penuh dengan senyum ketulusan? Sulit memang! Tapi sulit bukan berarti tidak bisa!
Jika kita cermati hadist diatas secara seksama, maka akan kita dapati beberapa sebab mengapa wanita bisa menjadi penduduk minoritas di surga, di antaranya :
Pertama, kufur terhadap kebaikan-kebaikan suami. Sebuah fenomena yang sering kita saksikan, seorang istri yang mengingkari kebaikan-kebaikan suaminya dalam waktu yang panjang hanya karena satu hal yang tidak sesuai dengan keinginannya. Padahal seharusnya seorang istri selalu bersyukur terhadap apa-apa yang diberikan suaminya, karena Allah SWT tidak akan melihat istri yang seperti ini sebagaimana dijelaskan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam,“Allah tidak akan melihat kepada wanita yang tidak mensyukuri apa yang ada pada suaminya dan tidak merasa cukup dengannya.” (HR. Nasa’i di dalam Al Kubra dari Abdullah bin ‘Amr).
Kedua, durhaka terhadap suami. Durhaka yang sering dilakukan seorang istri adalah durhaka dalam ucapan dan perbuatan. Wujud durhaka dalam ucapan di antaranya ketika seorang istri membicarakan keburukan-keburukan suaminya kepada teman-teman atau keluarganya tanpa alasan yang dibenarkan oleh syar’i. Sedangkan durhaka dalam perbuatan diantaranya bersikap kasar atau menampakkan muka yang masam ketika memenuhi panggilan suami, tidak mau melayani suami dengan alasan yang tidak syar’i, pergi atau ke luar rumah tanpa izin suami, mengkhianati suami dan hartanya, membuka dan menampakkan apa yang seharusnya ditutupi dari anggota tubuhnya, atau sebaliknya enggan berdandan dan mempercantik diri untuk suaminya padahal suaminya menginginkan hal itu.
Jika demikian keadaannya maka sungguh merugi wanita-wanita yang kufur dan durhaka terhadap suaminya. Mereka lebih memilih jalan ke neraka daripada surga karena mengikuti hawa nafsu belaka.
Jalan ke surga memang tidaklah dihiasi dengan bunga-bunga nan indah, melainkan melalui rintangan-rintangan yang berat dan terjal. Tetapi ingatlah di ujung jalan ini Allah menjanjikan surga bagi orang-orang yang sabar menempuhnya.
Sementara, jalan menuju ke neraka penuh dengan keindahan yang menggoda dan setiap manusia sangat tertarik untuk melaluinya. Tetapi, sadarlah bahwa di ujung jalan ini, neraka telah menyambut dengan beragam siksa-Nya.
Lalu, bagaimana caranya agar para wanita atau para istri tidak terperosok ke dalam neraka?
Jangan pesimis, masih banyak cara dan tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri jika kita ingin menjadi penduduk minoritas di surga.
Masih ingat kan, ketika rasulullah bersabda dalam sebuah hadist shahih jami’, “Perempuan apabila shalat 5 waktu, puasa di bulan ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat kepada suaminya, maka masuklah dia dari pintu surga mana saja yang dia kehendaki.”
Mengacu dari hadist di atas, mari kita berlomba menegakkan sholat dengan lebih khusu’, memperbayak sholat-sholat sunah karena sholat yang benar dan khusu’ bisa membentengi diri kita dari perbuatan yang munkar. Selain puasa/shaum wajib di bulan romadhon, latihlah diri untuk terbiasa melakukan shaum sunah. Hiasilah diri dengan sabar dalam ketaatan dengan suami dan banyak-banyaklah beristigfar karena istigfar bisa meruntuhkan dosa-dosa kecil yang tidak kita sadari.
Dan juga ada sebuah amalan yang sepele tapi sering terlupakan adalah bershodaqoh (sedekah). Bershodaqohlah dalam keadaan lapang dan sempit karena Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wassalam pernah menuntunkan satu amalan yang dapat menyelamatkan kaum wanita dari adzab neraka.
Ketika beliau selesai khutbah hari raya yang berisikan perintah untuk bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan anjuran untuk mentaati-Nya. Beliau pun bangkit mendatangi kaum wanita, beliau menasehati mereka dan mengingatkan mereka tentang akhirat kemudian beliau bersabda, “Bershadaqahlah kalian! Karena kebanyakan kalian adalah kayu bakarnya Jahanam!” Maka berdirilah seorang wanita yang duduk di antara wanita-wanita lainnya yang berubah kehitaman kedua pipinya, iapun bertanya, “Mengapa demikian, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Karena kalian banyak mengeluh dan kalian kufur terhadap suami!” (HR. Bukhari)
Bershadaqahlah! Karena shadaqah adalah satu jalan untuk menyelamatkan kalian dari adzab neraka. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menyelamatkan kita dari adzabnya. Amin. Wallahu’alam.

Sabtu, 18 Februari 2012

Deskripsi

Mendeskripsikan orang

Untuk mendeskripsikan orang, kita menggunakan kata sifat (adjectifs).

Kosa kata bahasa Perancis • Deskripsi
Flag of France.svg Kata sifat yang umum • Les adjectifs communs 15px
sympa(thique) simpatik gros(se) gemuk
amusant(e) menyenangkan petit(e) kecil/pendek
intelligent(e) pandai moyen(ne) sedang-sedang
intéressant(e) menarik grand(e) besar/tinggi
patient(e) sabar mince kurus
sociable sosial bon(ne) baik
timide lemah brun(e) rambut cokelat
dynamique suka bepergian blond(e) rambut pirang
gentil(le) lembut mauvais(e) buruk
strict(e) tegas/keras facile mudah
fort(e) kuat difficile sulit

Menjelaskan seseorang

Kata sifat yang dipergunakan untuk menjelaskan seseorang dapat berubah-ubah tergantung jenis kelamin dan jumlah subjeknya.

Tata bahasa bahasa Perancis • Deskripsi
Flag of France.svg Menjelaskan seseorang • Décrire des personnes 15px
Maskulin Tunggal Feminim Tunggal Maskulin Jamak Feminim Jamak
Il est intelligent. Elle est intelligente. Ils sont intelligents. Elles sont intelligentes.
Il est intéressant. Elle est intéressante. Ils sont intéressants. Elles sont intéressantes.
Il est amusant. Elle est amusante. Ils sont amusants. Elles sont amusantes.
Il est petit. Elle est petite. Ils sont petits. Elles sont petites.
Il est moyen. Elle est moyenne. Ils sont moyens. Elles sont moyennes.
Il est grand. Elle est grande. Ils sont grands. Elles sont grandes.
Il est gros. Elle est grosse. Ils sont gros. Elles sont grosses.
Il est blond. Elle est blonde. Ils sont blonds. Elles sont blondes.
Il est brun. Elle est brune. Ils sont bruns. Elles sont brunes.

Warna

Warna dapat digunakan untuk mendeskripsikan warna rambut, warna mata, dan warna kulit seseorang.

Kosa kata bahasa Perancis • Deskripsi
Flag of France.svg Warna • Les couleurs 15px
Maskulin Feminim Terjemahan
blanc blanche putih
gris grise abu-abu
noir noire hitam
rouge rouge merah
orange orange jingga
jaune jaune kuning
vert verte hijau
bleu bleue biru
violet violette ungu
marron marron marun / cokelat
(kecuali untuk rambut)
brun brune cokelat (untuk rambut)
rose rose merah muda
safran safranne safron / kuning jingga

Tingkatan deskripsi

Kadang-kadang diperlukan kata keterangan untuk menjelaskan tingkatan suatu kata sifat: lumayan, sangat, benar-benar, dll.

Kosa kata bahasa Perancis • Deskripsi
Flag of France.svg Warna • Les couleurs 15px
assez lumayan Il est assez intelligent Ia lumayan pandai.
très sangat Elle est trèszintelligente Ia sangat pandai.
vraiment benar-benar Ils sont vraiment intelligents Mereka benar-benar pandai.

Tata Bahasa Prancis

Jender kata benda

Bahasa Perancis, seperti bahasa-bahasa Roman lainnya, memiliki sesuatu yang disebut genre grammatical atau tata bahasa jender (jenis kelamin) yang tidak dimiliki tata-bahasa bahasa Indonesia. Setiap benda diberi jenis kelamin maskulin atau feminim demi memenuhi persyaratan tata bahasa itu sendiri.
Hampir semua kata benda yang berhubungan dengan manusia atau binatang memiliki dua bentuk, maskulin atau feminim. Contoh: "aktor" dapat diterjemahkan menjadi acteur untuk aktor pria dan actrice untuk aktor wanita (aktris); dalam hal ini bahasa Indonesia menyerap istilah bahasa Inggris actor dan actress.
Sebagai perkecualian, ada istilah-istilah yang hanya memiliki satu bentuk saja tanpa mempedulikan jenis kelamin entitas tersebut yang sebenarnya. Contoh: "profesor" selalu memiliki bentuk maskulin le professeur, "orang" selalu memiliki bentuk feminim la personne.
Benda-benda mati dan kata benda abstrak hanya memiliki salah satu jenis kelamin saja yang kadang dapat dipikir menggunakan logika tetapi kebanyakan harus dihafalkan. Contoh: "mobil" dapat diterjemahkan menjadi la voiture (partikel awal la menandakan benda tersebut adalah feminim) sedangkan "pena" dalam bahasa Perancis disebut le stylo (partikel awal le menandakan benda tersebut adalah maskulin). Kesalahan dalam menyebut jenis kelamin suatu benda (misalkan menyebut le voiture atau la stylo) dapat menimbulkan kebingungan bagi penutur asli bahasa Perancis.
Dalam pelajaran bahasa Perancis seterusnya, kadang-kadang jenis kelamin suatu kata dapat ditentukan berdasarkan partikel awalnya, namun jika tidak dapat ditentukan (salah satu contohnya karena elision di bawah), maka di belakang kata tersebut akan ditambahi "(m)" untuk menandakan maskulin dan "(f)" untuk menandakan feminim.
Bahasa Perancis memiliki banyak sekali perkeculian dalam hal tata bahasa ini. Kebanyakan hanya dapat dipelajari sambil jalan dan mustahil untuk diingat semuanya dari awal. Banyak kata-kata yang homofon (bunyinya sama, tulisannya beda) dan homonim (bunyi dan tulisannya sama) yang artinya berbeda tergantung dari jenis kelaminnya. Contoh:
  • un livre (m) berarti sebuah buku, tapi une livre (f) berarti satu pon
  • la foi berarti sebuah kepercayaan, tapi le foie berarti liver.
Berikut beberapa contoh tambahan:
Kosa kata bahasa Perancis • Tata bahasa dasar
Flag of France.svg Jender kata benda • Genre des Noms 15px
Maskulin Feminim
le cheval kuda la colombe merpati
le chien anjing la chemise baju
le livre buku la maison rumah
le bruit suara la liberté kebebasan

Tata bahasa bahasa Perancis • Tata bahasa dasar
Flag of France.svg Akhiran penanda jender • Fins communes de genre 15px
Akhiran yang umumnya dipakai
untuk kata kerja maskulin:
-age le fromage keju
-r le professeur[1] profesor/guru
-t le chat kucing
-isme le capitalisme kapitalisme
Akhiran yang umumnya dipakai
untuk kata kerja feminim:
-ie la boulangerie toko roti
-ion la nation negara
-ite/-ité la fraternité persaudaraan
-nce la balance timbangan
-nne
-mme
-lle
la fille anak perempuan
l’indienne orang Indian
^  Professeur dapat disingkat menjadi prof (dalam konteks tidak formal). Walaupun bentuk panjangnya (professeur) selalu berbentuk maskulin meskipun menyapa guru perempuan, prof dapat berbentuk maskulin atau feminim; le prof untuk guru pria dan la prof untuk guru wanita.

Artikel

Bahasa Perancis, sama seperti bahasa Latin lainnya, memiliki artikel yang diletakkan sebelum kata benda. Artikel-artikel ini berubah-ubah tergantung jender kata benda yang bersangkutan, jumlah benda tersebut, dan huruf pertama kata tersebut.

La, le, les

Artikel definitif yang digunakan dalam bahasa Perancis ada tiga: la, le, dan les yang kurang lebih berarti "si", "sang" atau menunjuk pada suatu hal tertentu.

Tata bahasa bahasa Perancis • Tata bahasa dasar
Flag of France.svg Artikel definitif • L'article défini 15px
le tunggal, maskulin le fils[2] anak laki-laki le fis
la tunggal, feminim la fille anak perempuan la file
l' tunggal, maskulin/feminim[3] l'enfant anak
les plural, maskulin/feminim les filles anak-anak perempuan le file
les fils anak anak laki-laki le fis
les enfants anak-anak lesengfaong
Bentuk jamak untuk suatu kata dibentuk dengan menambah "-s" di akhir kata tersebut. Namun demikian, karena peraturan pengejaan bahasa Perancis, jika suatu kata berakhiran dengan huruf(-huruf) mati, maka huruf(-huruf) mati tersebut tidak dieja, dan satu-satunya cara untuk membedakan pengucapan fille dan filles adalah jika diawali dengan la maka pendengar akan tahu bahwa hanya ada satu anak perempuan, namun jika diawali dengan les (dibaca: le) maka pendengar akan tahu bahwa ada lebih dari satu anak perempuan. Hal serupa juga berlaku untuk bentuk jamak lainnya.
^  Fils adalah suatu perkecualian, dimana bentuk tunggal maupun jamaknya sama-sama berakhiran "-s" dan tidak ada yang membedakan kedua kata tersebut kecuali artikel yang di depannya. le menandakan hanya ada satu anak laki-laki, les menandakan ada lebih dari satu anak laki-laki. Hal serupa juga berlaku untuk kata-kata berakhiran "-s" lainnya.

Elision - l'

^ Artikel le dan la disingkat menjadi l' jika kata berikutnya diawali dengan huruf hidup atau huruf 'h' pelan.

Kosa kata bahasa Perancis • Tata bahasa dasar
Flag of France.svg Elisi • Elision 15px
Maskulin atau Feminim
(le) ami l'ami teman laki-laki lami
(la) amie l'amie teman perempuan lami
(le) élève l'élève murid laki-laki le lev
(la) heure l'heure waktu/jam leur

Un, une, des

Artikel indefinitif yang digunakan dalam bahasa Perancis ada tiga: un dan une yang berarti "sebuah", dan des yang berarti "beberapa", tidak menunjuk pada suatu hal tertentu.

Tata bahasa bahasa Perancis • Tata bahasa dasar
Flag of France.svg Artikel indefinitif • L'article indéfini 15px
un tunggal, maskulin un fils seorang anak laki-laki a fis
une tunggal, feminim la fille seorang anak perempuan an file
des[4] plural, maskulin/feminim des filles beberapa anak-anak perempuan de file
des filsfils[5] beberapa anak laki-laki de fis
^ des merupakan artikel indefinitif (tidak menunjuk pada suatu hal tertentu), berbeda dengan les yang merupakan artikel definitif (menunjuk pada sesuatu). Contoh: "saya sedang melihat foto-foto" diterjemahkan menjadi Je regarde des photographies, sedangkan "saya sedang melihat foto-foto itu" diterjemahkan menjadi Je regarde les photographies. Anda tidak dapat mengatakan Je regarde photographies karena secara tata bahasa kalimat tersebut salah. Anda harus menggunakan salah satu dari enam artikel di atas sebelum kata benda apa pun.
^ "des fils" merupakan homograf (tulisannya sama, bunyinya beda) yang jika dibaca de fil" berarti beberapa benang.

Liaison

Sekali lagi, konsonan terakhir hampir selalu tidak diucapkan (liaison dibaca: liesong). Fils - anak laki-laki (dibaca: fis) merupakan perkecualian atas peraturan ini. Namun jika sebuah kata berakhiran dengan konsonan diikuti dengan kata yang berawalan vokal (huruf mati diikuti huruf hidup), maka kedua kata tersebut biasanya disambung dan dibaca tanpa putus. Kita akan mempelajari hal ini lebih dalam di contoh-contoh mendatang.
Jika sebuah vokal mengikuti artikel un (dibaca: a), huruf n yang biasanya tidak dieja sekarang dieja. Demikian pula dengan artikel des. Artikel une tidak terpengaruh karena berakhiran dengan huruf hidup (dibaca: an)
Kosa kata bahasa Perancis • Tata bahasa dasar
Flag of France.svg Elisi • Elision 15px
Maskulin atau Feminim
(un) ami n [6]} seorang teman laki-laki unami
(un) élève unnélève seorang murid laki-laki une lev
(des) amis deszamis beberapa teman laki-laki desami
(des) amies deszamies beberapa teman perempuan desami
Bandingkan dengan
un garçon un garçon seorang bocah laki-laki a garsong
^ Dalam contoh-contoh selanjutnya, Anda akan melihat tanda "n" atau "z" yang menandakan liaison antara dua kata.

Orang-orang

Kosa kata bahasa Perancis • Tata bahasa dasar
Flag of France.svg Orang-orang • Les personnes 15px
la personne orang la persan
l'homme (m) pria lohm
la femme wanita la fem
le garçon bocah laki-laki le garsong
la fille bocah perempuan la fil
la fillette gadis kecil la fiyet
l'ami (m)
le copain
teman pria lami
le kopen
l'amie (f)
la copine
teman wanita lami
le kopin